Kualitas Tas CJH Buruk, YLPK Jatim: Ganti Gratis

Buruknya kualitas tas tenteng–penyimpan paspor dan dokumen lain–Calon Jamaah Haji (CJH) terutama dibagian talinya menjadi sorotan tahun ini. Meski pun tak ada paksaan untuk mengganti dengan yang baru, tersedianya tukang ganti tali tas yang mematok tarif Rp 10.000-Rp 20.000 menyeruakkan aroma kongkalikong antara panitia dengan pelaku bisnis.

Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Indonesia (YLPK) Jawa Timur mengkritik keras dan mestinya penggantian diberikan secara Cuma-cuma. Apalagi, secara nominal ongkos naik haji tiap tahun terus naik, di 2012 ini untuk keberangkatan dari  Surabaya mencapai Rp 34 juta/orang.

“Untuk pergi haji itu mahal, jadi CJH harus benar-benar terjamin kenyamanan, keamanan dan dijauhkan semua hal yang bisa mengganggu ibadahnya,” kata Ketua YLKI Jatim, Said Utomo, Selasa (9/10).

Menurutnya, meski tampak sepele kualitas tas CJH harusnya juga diperhatikan. “Kalau seperti jamaah haji bisa-bisa tidak khusuk untuk menjalankan ibadah,” katanya.

CJH pun disarankan berani protes, sebab terkadang CJH ditakut-takuti bahwa jamaah haji tidak boleh protes atau marah-marah.“Jangan bohongi CJH dengan alasan bahwa orang yang mau beribadah tidak boleh protes atau marah-marah. CJH wajib protes jika layanan panitia tidak layak. Seharusnya panitia harus melayani dengan baik, orang liburan ke Singapura saja dilayani dengan baik kok, apalagi ini mau ibadah dan sudah bayar mahal,” ujarnya.

Menurut penelusuran di lapangan,  kondisi tas tenteng CJH jauh dari kualitas bagus. Talinya kecil dan tipis serta ada beberapa bagian yang jahitannya rusak.

Moch Aksin (37), kloter 41 Mojokerto misalnya, jika tas tentengnya memang sedikit rusak pada jahitannya. Dia juga mengakui beberapa tas milik CJH lain rusak pada talinya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Juanto, CJH kloter 41 Kabupaten Mojokerto, saat di konfirmasi di tempat perbaikan tas. Dia memilih mengganti tali tas tentengannya karena kualitas talinya buruk. Dia menuturkan, untuk mengganti tali tentengan tas, dirinya dikenakan biaya pergantian sebesar Rp 20.000. “Lebih baik saya ganti saja, daripada nanti putus. Kalau putus saya sendiri nanti yang kerepotan,” jelasnya.

Lebih lanjut CJH yang berasal dari Ngoro Mojokerto ini menjelaskan, pergantian tersebut berdasarkan atas inisiatif CJH dan tidak ada unsur paksaan. Namun dirinya menyayangkan tentang kualitas tas tenteng yang kurang bagus.

Hal senada diungkapkan Sudarmaji Bin Soepii (59) kloter 42. Dia juga beralasan mengganti tali tasnya agar lebih kuat, karena menurutnya, tali tas tentengnya berukuran tipis. Menurut penuturan CJH yang berasal dari Japan Raya, Kecamatan Sooko , Kabupaten Mojokerto ini, dia pernah bertemu dengan jamaah yang lain yang tali tasnya sudah putus. Karena hal itulah dia berinisiatif untuk mengganti tali tasnya.

Sementara, menurut Jayadi salah satu tukang yang memperbaiki tas, tarif mengganti tali hanya Rp 10.000. Jayadi dan beberapa karyawannya mengaku mampu mengerjakan 50 tas per hari. Sejak tanggal 20 September hingga kemarin (8/10), Jayadi sudah berhasil meraup laba sekitar Rp 9.000.000.

“Yang saya tahu Sejak tahun 1992, kalau kualitas tenteng CJH kualitasnya memang seperti itu. Bahkan itu masih standard. Ada lagi loh tas yang kualitasnya lebih jelek dari ini,” jelas Jayadi ketika ditemui di standnya.

Dikonfirmasi terkait kualitas tas serta adanya jasa perbaikan tas yang diduga sengaja dilakukan untuk meraup laba, Sekretaris 2 PPIH Embarkasi Surabaya,  Drs. M. Naim, M.Ag menyangkalnya.

“Tidak benar jika kita bekerja sama dengan pihak-pihak tertentu terkait pengadaan tas tenteng CJH. Perlu untuk diketahui, jika tas tenteng merupakan pemberian dari pihak maskapai. Jadi bukan Kemenag yang menyediakannya. Kita akui jika tas tersebut memang memiliki kualitas yang buruk. Bahkan kita sudah menyampaikan masalah ini ke Kemenag pusat, agar disampaikan ke maskapai penerbangan Saudia Air Lines,” jelasnya.

Naim menjelaskan, jika PPIH Embarkasi Surabaya memperbolehkan tukang jasa pengganti tali tas untuk membuka stand di PPIH Enmbarkasi Surabaya. Dengan adanya jasa tersebut, Naim menilai jika dengan adanya jasa ganti tali tas tersebut malah akan membantu CJH yang resah akan kondisi tasnya.

Sumber : Surabaya Post

Tags: