Lindungi Konsumen, BBPOM Razia Makanan dan Minuman yang Tak Sesuai Ketentuan

bbpomSURABAYA – Masih saja banyak beredar makanan dan minuman yang tak sesuai ketentuan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM). Kemarin (3/9) BBPOM Surabaya menemukan itu saat merazia Giant Hypermarket di Jalan Rajawali. Mereka menemukan berbagai pelanggaran.

Aneka pelanggaran itu, antara lain, makanan dan minuman yang tak punya izin edar, kemasan penyok, serta satu izin produk yang digunakan untuk berbagai produk. BBPOM juga menengarai adanya produk palsu.
Barang temuan tersebut langsung disita. Selain itu, beberapa barang diamankan untuk diklasifikasi melanggar atau tidak. ”Tidak boleh asal karena tujuan sidak ini adalah melindungi konsumsi pangan selama Ramadan,” ujar kepala BBPOM Sudiyanto.
Khusus untuk produk lokal merek Giant Hypermarket, BBPOM menggarisbawahi penggunaan nomor registrasi. Sebab, satu nomor pangan industri rumah tangga (PIRT) digunakan untuk berbagai produk makanan. ”Seharusnya, satu nomor digunakan untuk satu produk. Kalau produknya berbeda, nomor registrasinya juga harus berbeda,” urainya.
Dalam sidak yang dilakukan pada pukul 13.00 itu, produk yang paling banyak disita adalah permen. Bahan tersebut disita lantaran hanya mencantumkan kode produksi di bungkus besarnya. ”Itu tidak boleh karena dijualnya eceran, bukan dalam bungkus besar,” ujar Sudiyanto seraya menunjukkan salah satu bungkus permen.
Menurut dia, produsen bisa mengambil kembali permen tersebut dengan syarat telah memiliki kemasan baru yang mencantumkan kode registrasi. ”Untuk sementara, produk ini ditarik dari peredaran,” jelasnya.
Terkait produk dengan kemasan penyok, Sudiyanto meminta penjual langsung menarik dari rak display. Sebab, produk tersebut rawan tercemar bakteri-bakteri mikroba. ”Produk harus segera ditarik dan diganti dengan kemasan yang masih utuh,” tegasnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, pihaknya akan terus meningkatkan pengawasan terhadap lalu lintas perdagangan makanan dan minuman. Terlebih, perayaan Hari Raya Idul Fitri sudah semakin dekat. Permintaan pasar terhadap makanan dan minuman melonjak tajam. ”Saat itulah, beberapa orang yang nakal mulai bermain-main. Kami khawatir produk-produk lama dikeluarkan,” tegasnya.
Meski telah menemukan berbagai produk bermasalah, BBPOM tidak akan gegabah dalam menjatuhkan sanksi. Sudiyanto akan melihat dan mendaftar kembali daftar kesalahan untuk dicocokkan dengan perundangan. ”Yang pasti, kami tidak menutup mata bahwa penjual berada di tingkat bawah rantai perdagangan. Kami tidak bisa hanya menyalahkan mereka tanpa memeriksa produsennya,” urainya.
Sumber : Jawapos