Memulai Nasionalisme Konsumen Dari Makan Ikan

Untuk membangkitkan nasionalisme konsumen kita bisa memulainya dari memakan ikan. Lho kok bisa? Ya karena ikan sangat berlimpah di bumi pertiwi ini.

Demikian disampaikan Syariffuddin Mahmudsyah, dosen ITS Surabaya saat berbicara dalam Workshop Nasional Membangun Rasa Nasionalisme Konsumen di Era Globalisasi
“Mengkonsumi produk lokal untuk memperkuat ekonomi nasional  dan Pemerintah Daerah“ di Gedung Grosir Kapas Krampung Plaza Jl. Kapas Krampung 45 Surabaya, Sabtu (21/1/2012).

“Makan ikan itu lebih nasionalis daripada makan daging sapi! Makan tahu tempe kedelainya impor. Makan daging, sapinya impor. Tapi kalau ikan, dipancing dan dijaring nelayan kita,” ujar Syariffuddin.

Menurut Syariffuddin, Untuk membangkitkan nasionalisme konsumen bisa dimulai dengan 3M, yakni mulai dari diri sendiri, mulai dari hal kecil dan mulai dari sekarang juga.

Deputi Direktur Pemasaran non BBM PT Pertamina, Iqbal Hasan Saleh yang juga menjadi pembicara mengatakan masyarakat Indonesia jangan sampai mengulang sejarah penjajahan di negeri ini. Dulu, VOC datang ke Indonesia untuk berdagang namun akhirnya menjajah Indonesia.

“Nah sekarang potensi itu ada, ekonomi kita yang akan dijajah. Sekarang ada sebuah perusahaan minyak asing yang berdagang di sini, bukan tidak mustahil jika perusahaan tersebut juga akan menjajah perekonomian kita,” ungkapnya cemas.

Wakil Ketua Umum Bidang UMKM Kadin Jatim Ir Moch Rizal mengatakan pihaknya selama ini terus melakukan upaya meningkatkan kemampuan daya saing produk dan produksi dalam negeri.

Itu dilakukan dengan cara mendukung dan mengusulkan kepada pemerintah tentang peraturan yang menyangkut peningkatan upaya untuk menghambat laju imor produk jadi/konsumtif melalui tarif barrier (bea masuk) maupun non barrier. “Propaganda dan kampanye melalui berbagai forum serta peningkatan pangsa produk dalam negeri juga telah kami lakukan,” ujarnya.