Siaran Pers YLKI : Terkait Virus Zika, YLKI Desak Pemerintah RI Keluarkan Travel Warning Ke Singapura

Virus zika terus merebak di wilayah ASEAN. Terutama Singapura. Untuk melindungi warga negaranya, banyak negara yang sudah mengeluarkan travel warning (larangan berkunjung) bagi warga negaranya bepergian ke Singapura. Tercatat saat ini sudah 6 (enam) negara di dunia yang mengeluarkan travel warning ke Singapura, yakni: Australia, China, Amerika Serikat, Korea Selatan, Taiwan dan Hong Kong.

Pemerintah RI hingga saat ini baru mengeluarkan advisory travel (himbauan) untuk tidak bepergian ke Singapura. Sementara tingkat risiko warga negara Indonesia tertular virus zika di Singapura sangat tinggi, karena setiap tahun terdapat minimal 2,5 juta orang Indonesia yang berkunjung ke Singapura, atau 6.844 orang per harinya! Warga Singapura yang datang ke RI juga harus dideteksi secara intensit, baik di bandara, atau di pelabuhan seperti di Batam.

Oleh karena itu, guna memberikan perlindungan terhadap warga negara dan konsumen Indonesia, dan merebaknya virus zika di Indonesia; YLKI mendesak pemerintah (Kemenkes) untuk mengeluarkan travel warning bagi warga negara Indonesia, untuk tidak bepergian ke Singapura, sampai virus zika di Singapura mereda. Mumpung virus zika belum menjadi wabah baru di Indonesia.

YLKI menduga pemerintah RI ciut nyali dengan Singapura, sehingga belum/tidak berani mengeluarkan travel warning ke Singapura. Padahal potensi risikonya sangat tinggi karena warga Indonesia adalah pengunjung tertinggi di dunia ke Singapura. Aneh bin ajaib.  Pemerintah harus pro aktif melindungi warganya dari potensi besar tertularnya virus zika dari Singapura, dan negara ASEAN lainnya. Jangan mengorbankan kesehatan warga negara Indonesia hanya karena mempertimbangkan kepentingan ekonomi jangka pendek dengan Singapura. Kerugian sosial ekonomi RI akan lebih besar jika virus zika menjadi wabah baru di Indonesia, hanya karena pemerintah lamban mengantisipasinya. 

Demikian, terima kasih. Salam sehat selalu…

Jakarta, 14 September 2016

Tulus Abadi,

Source: YLKI

Tags: