Diet yang berlebihan bukan merupakan solusi yang tepat. Tubuh kita memerlukan semua unsur gizi. Karbohidrat, lemak, protein, serta vitamin dan mineral harus dikonsumsi dalam jumlah seimbang.
Judul di atas merupakan ungkapan yang kerap kita dengar. Ya, diri kita, tubuh kita, kesehatan kita, memang tergantung pada apa yang kita masukkan ke dalam tubuh, apa yang kita makan. Makan tidak hanya sekadar untuk memenuhi panggilan rasa lapar semata. Makan dan makanan yang kita masukkan ke dalam tubuh, akan menentukan kualitas hidup kita. Oleh karena itu, asupan makanan harus memberi makna pada tubuh dan kehidupan kita.
Tidak dipungkiri, lidah merupakan indra yang paling menentukan apa yang kita makan. Pertanyaan pertama yang selalu ditanyakan tekait makanan adalah rasa: enak atau tidak enak. Jarang sekali kita mempertanyakan sehat atau tidak.
Makanan memang salah satu kebutuhan dasar yang diperlukan untuk mempertahankan hidup. Rasa memang menentukan kenikmatan saat mengonsumsi makanan dan minuman. Namun, sudah seharusnya kita mulai memaknai lebih jauh lagi: kesehatan dan kualitas hidup sangat dipengaruhi apa yang kita makan.
Dibutuhkan Tubuh
Tubuh kita membutuhkan asupan makanan yang beragam. Kecenderungan makan asal kenyang tidak akan sempurna memenuhi kebutuhan ini. Yang mungkin masih lekat dalam ingatan adalah ungkapan “empat sehat lima sempurna”. Konsumsi makanan harus memenuhi unsur karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral. Empat unsur ini perlu disempurnakan dengan mengonsumsi susu. Mungkin inilah salah satu penyebab para ibu menjadi panik apabila buah hatinya tidak suka minum susu.
Pola empat sehat lima sempurna sudah tidak memadai lagi, kemudian Kita kenal piramida gizi seimbang. Dalam bentuk piramida inilah digambarkan jumlah masing-masing sumber gizi yang harus dikonsumsi.
Pada barisan paling bawah seringkalii ditambahkan konsumsi air putih dua liter sehari. Kemudian asupan yang paling banyak adalah karbohidrat. Karbohidrat memenuhi 50 persen sumber energi kita. Macamnya bisa apa saja, mulai nasi, umbi-umbian, jagung, sagu, dan sebagainya.
Berikutnya, dalam jumlah yang lebih sedikit adalah protein. Protein dapat dipenuhi dari sumber hewani atau nabati. Dalam kelompok ini ada daging, ayam, ikan, juga berbagai jenis kacang-kacangan. Tahu dan tempe juga ada dalam kelompok ini.
Pada tingkatan berikutnya adalah berbagai jenis buah dan sayuran. Buah dan sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral. Asupan makanan ini seringkali terabaikan. Dan jamak kita dengar anak-anak sulit mengonsumsi sayur. Tidak heran jika industri pun menciptakan jalur pintas pemenuhan 20 jenis sayur sekaligus dalam satu butir tablet atau kapsul.
Perlu diwaspadai adalah konsumsi berbagai makanan dan minuman yang merupakan sumber gula dan lemak. Jenis ini yang biasanya justru diminati dan dikonsumsi berlebihan. Termasuk di dalamnya gula, coklat dan lainnya.
Perlu Dihindari
Ada lima jenis makanan yang perlu diwaspadai untuk hidup sehat berkualitas: lemak, garam, tepung, susu, dan gula. Bukannya tidak boleh dikonsumsi sama sekali, tetapi perlu diperhatikan asupannya.
Ada dua jenis lemak: lemak jenuh dan tidak jenuh. Yang perlu dihindari terutama adalah lemak jenuh. Apa saja yang merupakan sumber lemak jenuh? Daging merah, margarin, susu, biskuit serta berbagai cemilan lain. Lemak perlu diolah melalui hati. Konsumsi yang berlebihan akan memberi beban kerja lebih pada hati. Akibatnya, tugas hati yang sesungguhya untuk memerangi racun yang masuk ke dalam tubuh tidak dapat berfungsi baik.
Garam dibutuhkan tubuh untuk membantu metabolisme. Tetapi konsumsi yang berlebihan dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi, yang merupakan pemicu penyakit jantung. Celakanya, seringkali kita tidak menyadari berapa banyak garam yang masuk ke dalam tubuh. Jajanan, camilan, termasuk sumber garam yang mungkin tidak kita perhitungkan.
Mengingat risiko konsumsi garam yang tersembunyi, Badan Kesehatan Dunia sudah mengampanyekan untuk mengurangi jumlah garam yang dikonsumsi. Indonesia pun tidak ketinggalan.
Sumber lain yang perlu diwaspadai adalah tepung terigu. Tepung yang berwarna putih ini telah melalui pengolahan sedemikian rupa, yang menyebabkan hilangnya berbagai sumber gizi mikro dan serat. Tepung ini menjadi bahan baku utama berbagai camilan, pada umumnya mempunyai rasa yang manis seperti berbagai jenis kue dan biskuit.
Selama ini susu dianggap sebagai sumber pangan yang baik, bahkan dengan susulah konsumsi kita menjadi sempurna. Belakangan pandangan tersebut sudah mulai bergeser. Bahkan susu dikaitkan dengan osteoporosis: bukannya pencegah tetapi pemicu!.
Susu sebenarnya merupakan sumber protein, dan seringkali dijadikan sumber kalsium juga. Tetapi konsumsi susu yang berlebihan justru dapat menggerogoti kalsium yang ada dalam tulang. Osteoporosis disebabkan oleh hilangnya kalsium, bukan karena kurangnya asupan kalsium. Kandungan protein yang tinggi pada susu justru dapat mengakibatkan kehilangan kalsium.
Selain itu, belakangan ini banyak jenis minuman yang ditujukan untuk anak, anak mengklaim mengandung susu dengan berbagai rasa. Hati-hati, jenis minuman ini justru cenderung mengandung gula yang tinggi. Yang dapat berakibat anak potensi mengalami kelebihan berat badan.
Jenis bahan makanan lain yang disukai tapi perlu diwaspadai adalah gula. Gula merupakan sumber karbohidrat sederhana yang sangat mudah dicerna. Gula ada di berbagai jenis makanan yang cenderung sangat disukai, termasuk anak-anak. Lihat saja berbagai jenis minuman ringan, permen, coklat serta camilan lain yang sebenarnya tidak mengandung nilai gizi selain rasa manis.
Ternyata gula memiliki sifat adiktif, menyebabkan selalu ingin dan ingin mengonsumsi lagi. Konsumsi gula yang berlebih dapat mengganggu sistem imun tubuh, serta berpotensi menyebabkan penyakit diabetes serta penyakit degeneratif lain akibat kelebihan berat badan.
Bagaimana Sebaiknya?
Mulailah berkonsumsi secara benar. Diet yang berlebihan bukan merupakan solusi yang tepat. Tubuh kita memerlukan semua unsur gizi seperti yang ada dalam piramida gizi seimbang. Karbohidrat, lemak, protein, serta vitamin dan mineral harus dikonsumsi dalam jumlah seimbang. Dan jangan lupa perhatikan kualitas serta jenis yang beragam.
- Nasi bukan satu-satunya sumber karbohidrat. Variasikan dengan sumber pangan lokal lain seperti ubi-ubian. Ubi merah dan ubi ungu, misalnya, mengandung betakaroten, vitamin C, vitamin E yang bermanfaat sebagai antioksidan, serta mengandung serat yang baik.
- Untuk sumber protein, jangan tergantung pada daging, karena daging juga mengandung lemak dan sumber kolesterol. Penuhi kebutuhan protein dengan sumber lain seperti ikan-ikanan, serta protein nabati seperti kacang-kacangan.
- Tubuh memerlukan lemak, tapi perhatikan asupannya. Untuk amannya, batasi menu goreng menggoreng di dapur Anda. Makanan di luar rumah mungkin sangat tinggi kandungan lemaknya.
- Sayur dan buah merupakan jenis makanan yang seringkali terlupakan. Pastikan selalu ada menu sayuran di rumah Anda. Buahpun seharusnya tersedia setiap hari. Ingat! Pilihlah buah-buahan lokal yang murah meriah seperti pepaya yang tersedia sepanjang tahun. serta buah yang sedang musim lainnya. Hindari buah-buahan impor karena berpotensi mengandung residu pestisida atau pengawet lainnya.
- Menu makanan yang bervariasi setiap hari akan menambah selera. Gunakan bahan-bahan yang berbeda serta cara masak yang berbeda. Indonesia sangat kaya dengan berbagai jenis masakan.
Terakhir, mengonsumsi makanan yang sehat saja tidak cukup untuk membuat tubuh menjadi sehat. Olah raga dan aktivitas fisik yang teratur akan menjadikan tubuh Anda lebih prima. Tidak perlu olah raga berat, yang penting dilakukan secara teratur sesuai kemampuan.
HUZNA G ZAHIR PENELITI SENIOR YLKI
Source: YLKI