Surabaya, Memorandum.co.id – Alat tes swab yang digunakan di Puskesmas Jagir sudah terbuka sebelum digunakan tes. Hal itu membuat warga yang sedang melakukan tes meragukan keakuratan tes swab tersebut.
“Jadi cerita begini, Sabtu pagi tadi sekitar jam 09:35 WIB Saya melakukan tes swab di Puskesmas Jagir Surabaya,” ujar Komisioner Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) M Said Sutomo kepada Memorandum, Sabtu (19/9/2020).
Pada saat menunggu atau antri, Said yang juga menjadi Ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Jatim itu menerima paket alat medis swab dari petugas Puskesmas. “Ternyata semua paket alat medis tersebut sudah terbuka atau sudah rusak bungkusnya,” ungkap Said.
Ternyata bukan hanya miliknya yang rusak, empat orang yang sedang antri juga mengalami hal serupa, yakni pembungkus paket alat medis tersebut sudah rusak. Mendapati kondisi tersebut, Said kemudian bertanya kepada petugas mengenai rusaknya alat tes tersebut.
Ditambahkannya, hal ini sangat membahayakan karena seharusnya alat tes tersebut dibuka di depan pasien, kemudian diberi label nama. “Kalau begini maka akan menimbulkan spekulasi negatif bagi pasien,” tandasnya.
Tak hanya sampai disitu, setelah dilakukan tes, pasien juga tidak diberi kepastian kapan hasil tes tersebut akan diumumkan. “Tidak ada info batas waktu tunggu hasilnya, Cuma disuruh tunggu kalua sudah ada hasilnya akan dikabari. Masak pasien nunggu kabar hasil swab tanpa ada batas waktu paling lama?” tanyanya.
Redaksi Memorandum berusaha mengkonfirmasi hal ini ke Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita, namun telepon dan whatsapp tidak dijawab.
Sumber : Memorandum