Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Idul Fitri, YLPK Jatim: Akses Pasar Makin Terbuka

Harga bahan pangan pokok di Jawa Timur menjelang Lebaran Idul Fitri dinilai stabil. Bahkan beberapa komoditas harganya turun. Hal itu terlihat dari pemantauan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau harga bahan pokok (bapok) di Pasar Panarukan Kabupaten Situbondo menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H pada Sabtu (8/4/2023). Sebelumnya, Gubernur Khofifah juga melakukan peninjauan di sejumlah pasar lain di Jatim seperti Pasar Kedungmaling dan Pasar Mojosari Kab. Mojokerto (1/4/2023), Pasar Kolpajung Kab. Pamekasan (3/4/2023), Pasar Legi Kab. Ponorogo (4/4/2023), Pasar Wage Kab. Nganjuk (5/4/2023), dan Pasar Sambonggede Kab. Tuban (6/4/2023).

Saat dihubungi DutaIndonesia.com, Rabu (12/4/2023), Ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Jatim, Said Utomo, mengatakan, harga bahan pokok memang kelihatannya stabil menjelang Lebaran Idul Fitri tapi hal itu bukan karena kestabilan supply dan demand yang dilakukan oleh pemerintah di pasar. Harga bapok seperti stabil karena akses masyarakat terhadap pasar semakin terbuka sehingga kenaikan harga tidak terkonsentrasi di titik tertentu dan menonjol ke permukaan.

“Bukan karena upaya pemerintah tapi karena pasar sekarang semakin terbuka untuk diakses oleh masyarakat konsumen secara darling atau online (Perdagangan Melalui Sistem Elektronik/PMSE). Apalagi pasar sekarang justru semakin mendekat ke lokasi perumahan-perumahan tempat konsumen tinggal melalui menimarket. Semuanya itu mengakibatkan kerumunan konsumen memburu barang kebutuhan Lebaran praktis tidak tampak ke permukaan atau di lapangan. Jadi bukan karena pemerintah terus memantau di lapangan tapi kondisi pasar yang semakin terbuka dan mendekati masyarakat konsumen,” kata M. Said Utomo.

Said Utomo mengatakan, tugas pemerintah mendorong tumbuhkembangnya dan perluasan pasar via Perdagangan Melalui Sistem Elektronik/PMSE di mana penetrasinya harus semakin dimasifkan hingga ke desa-desa dan pasar di tengah lautan bagi nelayan. Bukan hanya di perkotaan.

“Pemerintah berkewajiban mengimplementasikan Pasal 40 ayat (1) UU ITE yang menegaskan bahwa pemerintah berkewajiban manfasilitasi masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi dan transaksi elektronik sesuai peraturan perundang-undangan. Implementasi pasal ini sama dengan memberdayakan pemasaran via online para petani terhadap hasil pertaniannya yang ada di pedesaan dan memberdayakan para nelayan dalam memasarkan hasil ikan tangkapannya sejak di tengah lautan,” ujarnya.

Sebelumnya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau harga bahan pokok (bapok) di Pasar Panarukan Kabupaten Situbondo menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H pada Sabtu (8/4). Peninjauan dilaksanakan untuk memastikan harga bahan pokok di pasar Panarukan Situbondo terkendali. Sebab beberapa waktu belakangan harga bahan pokok di pasar ini terbilang fluktuatif khususnya untuk komoditas beras. Untuk itu, kunjungan kali ini ditujukan untuk memastikan bahwa harga bahan pokok masih dalam kondisi yang terkendali dan stabil.

“Saya memang berkeliling ke berbagai pasar tradisional untuk memastikan bahwa menjelang Idul Fitri, ada tiga hal yang terjaga. Pertama ketersediaan bahan pokok aman, kedua distribusi sampai konsumen dan ketiga keterjangkauan daya beli masyarakat sehingga masyarakat bisa memenuhi kebutuhannya,” ujar Khofifah.

Pada peninjauan kali ini, Gubernur Khofifah menyebutkan bahwa harga bahan pangan pokok di Kabupaten Situbondo menjelang Idul Fitri  stabil bahkan beberapa komoditas harganya turun. “Pertama kita melihat beras per kilogram  beras premium di sini kisaran Rp 13.000. Ini artinya harga  tersebut di bawah HET mengingat saat ini HET beras premium Rp 13.900. Kemudian gula  harganya Rp13.000 berarti di bawah HET mengingat saat ini HET gula Rp 13.500,” kata Khofifah.

Untuk minyak goreng, kata dia, Minyak Kita stoknya di berbagai pasar sedang menipis, tetapi produk dari merek minyak goreng yang lain masih ada. “Insya Allah  masyarakat  bisa mengakses minyak curah atau minyak kemasan lainnya dengan harga terjangkau,” tambah Khofifah.

Dalam peninjauan tersebut, diketahui harga bahan pokok di di Pasar Panarukan Kab. Situbondo sebagai berikut: Beras IR 36 eks BULOG seharga Rp 8.000/Kg, Beras IR 64 = 12.000 /Kg, Beras IR 64 super Rp 13.000 /Kg, Gula pasir dalam negeri Rp 13.000 /Kg, Minyak curah Rp 15.000 /Kg, Daging sapi murni Rp 120.000 /kg, daging ayam broiler Rp 30.000 /Kg, Telur ayam ras Rp 28.000 /Kg, Telur ayam kampung Rp 2.500 /butir, Cabe besar biasa Rp 30.000 /Kg, Cabe rawit Rp 38.000 /Kg, Bawang merah Rp 32.000  /Kg, dan Bawang putih Rp. 26.000  /Kg.

“Artinya, bapok di sini sudah di bawah HET dan ada yang sesuai HET. Harga daging ayam  Rp 30.000 per kilo untuk ayam sedang HETnya Rp 36-37.000. Jadi kalau Rp 30.000 maka di bawah HET. Daging sapi di sini Rp120.000 per kilo dan HET-nya Rp140.000 per kilo, jadi harga daging merah juga di bawah,” ujarnya.

Gubernur perempuan pertama Jatim ini pun mengimbau pada masyarakat untuk tidak melakukan panic buying atau memborong bahan pokok yang ada di pasaran. Karena, ketersediaan stok di Jatim sangat aman dan  terjaga.

“Saya ngin menyampaikan kepada semua masyarakat untuk jangan memborong. Karena ketersediaan bapok ini  sangat aman, harganya juga stabil sehingga semuanya aman menyambut Idul Fitri 1444 Hijriyah,” imbaunya.

Khofifah lantas berpesan pada Bupati Situbondo Karna Suswandi untuk senantiasa menjaga kestabilan harga bahan pokok di daerahnya agar sesuai dengan daya beli masyarakat khususnya menjelang Idul Fitri 1444 H. “Oleh karena itu saya pesan kepada Pak Bupati agar  menjaga ketersediaan dan harga bapok  yang sudah bagus ini. Dijaga ketersediaannya dan pastikan sampai kepada konsumen semua bisa lancar . Berikutnya adalah harga-harga yang sudah bisa memenuhi keterjangkauan daya beli masyarakat,” pesannya.

“Tolong tetap dijaga stabilisasi harganya cabai, cabai rawit, bawang merah semua dalam posisi harga yang sangat terjangkau oleh daya beli masyarakat menjelang Idul Fitri 1444 Hijriyah,” sambungnya.

Di kesempatan ini, Gubernur Khofifah turut membagikan 425  pack beras masing-masing 3kg kepada masyarakat sekitar Pasar Panarukan.
Pasar Panarukan Kab. Situbondo sendiri beroperasi pada 04.00 WIB – 11.30 WIB, dengan luas  3.950 m². Terdapat Pedagang Kios sejumlah 59 orang dan pedagang Los sebanyak 140 Orang.

Sementara itu, salah satu pedagang sembako, Jaelani (45) menuturkan bahwa sejak sebelum Ramadhan hingga sekarang harga sembako cenderung stabil. Di bulan Ramadhan ini jumlah pembeli juga tidak ada penurunan.

“Saya juga berterima kasih kepada pemerintah daerah sebab akhir-akhir ini bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat berupa uang tunai. Sehingga masyarakat tetap membeli sembako di para pedagang,” ujarnya.

Dengan pemberian bantuan berupa uang tunai mendorong perputaran perekonomian tetap berjalan dengan baik. Sehingga tidak hanya penerima bantuan sosial saja yang mendapat manfaatnya namun pada pedagang di pasar juga turut laku dagangannya.

“Harapan saya ke depannya harga-harga kebutuhan pokok tetap stabil, tidak melonjak ataupun jeblok. Kalau jeblok tidak hanya petani yang rugi tapi kita para pedagang juga ikut rugi,” ujarnya.

Hal yang sama juga dituturkan oleh pedagang ayam potong, Milla (35). Menurutnya daging ayam potong pun harganya tetap stabil.

“Yang kadang naik itu justru ikan. Karena hasil tangkapan nelayan bergantung pada cuaca. Kalau cuaca buruk, hasilnya sedikit sehingga stok di pasar juga menipis,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menuturkan, kalau stok ikan menipis maka harganya pun jadi naik. Meski demikian masyarakat masih memiliki pilihan lauk seperti daging ayam dan daging sapi yang harga tetap stabil sebab distribusinya juga lancar.

Harapan yang sama juga dilontarkan oleh Cindy (20) salah seorang pembeli di Pasar Penarukan Situbondo. Secara khusus ia berterima kasih kepada Gubernur Khofifah sebab sidak pasar yang beberapa kali dilakukan terbukti bisa menjaga stabilitas harga bahan pokok.

“Inginnya sampai Lebaran nanti harga-harga tetap stabil, tidak naik,” tandasnya.

Sementara itu, Bupati Situbondo Karna Suswandi menyampaikan rasa terima kasihnya atas berkenannya hadir Gubernur Khofifah untuk meninjau harga dan ketersediaan bahan pokok jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H.

“Mewakili warga Kilensari, Kec. Panarukan kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Ibu Gubernur pagi ini. Juga setelah ini Ibu Gubernur membagikan sembako pada masyarakat sekitar, jadi saya mohon untuk tidak berdesak-desakan,” katanya.

Sumber : Duta.co

Tags: