Mahkamah Agung Pertegas Denda KPPU Untuk Angkasa Pura

Mahkamah Agung mempertegas denda Komisi Pengawas Persaingan Usaha terhadap PT Angkasa Pura I Cabang Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makasar dan Juanda Surabaya dalam operasional taksi yang masuk bandar udara. Keputusan dan denda Komisi telah disampaikan 8 dan 30 Maret tahun lalu.

Keputusan itu dipertegas oleh Mahkamah Agung pada 23 dan 30 Maret lalu. “Kami mengapresiasi putusan mahkamah,” kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Hukum Komisi, Zaki Zein Badroen, seperti dikutip dari siaran pers, Rabu.

Mahkamah, lanjut Zaki, membenarkan denda Komisi kepada PT Angkasa Pura I lantaran membatasi angkutan darat yang masuk Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makasar. Angkasa Pura dinilai membatasi aktivitas taksi dan bus DAMRI. “Mereka juga menetapkan biaya operasional angkutan berlebihan (excessive price),” katanya.

Berdasarkan keputusan Komisi dan Mahkamah, PT Angkasa Pura harus membuka kesempatan bagi setiap operator taksi yang memiliki izin usaha sebagai penyedia layanan jasa taksi di lingkungan bandar udara. “PT Angkasa Pura harus membayar denda,” ucap Zaki.

Putusan serupa diberikan Mahkamah atas denda Komisi pada PT Angkasa Pura I Cabang Bandar Udara Juanda Surabaya. Zaki mengatakan Komisi memutuskan Angkasa Pura I bersalah lantaran tidak adil dalam menunjuk jasa layanan taksi bandar udara. Angkasa Pura I hanya memberi izin kepada Primer Koperasi Angkutan Laut Surabaya sebaga pihak yang menentukan taksi yang boleh masuk lingkungan bandar udara Juanda.

Komisi juga menilai Primer Koperasi bersalah. Keduanya diperintahkan Komisi menetapkan tarif argometer taksi. Komisi juga memerintahkan Angkasa Pura memberi izin semua taksi yang memiliki izin usaha beroperasi di lingkungan Bandar Udara Juanda. “Angkasa Pura harus membayar denda,” katanya.

Sumber : Tempo Interaktif