Sebagian besar angkutan umum di Jakarta tidak laik jalan. Secara kasatmata, kondisi fisik sejumlah angkutan umum, baik bus kota (Damri dan swasta), Kopaja, maupun angkutan umum, banyak yang rusak. Badan dan lantai bus keropos sehingga membahayakan penumpang.
Perilaku sopir metromini dan Kopaja acap kali menjengkelkan penumpang karena mereka berkejar-kejaran di jalan raya. Bahkan, sopir Kopaja dan metromini kerap menurunkan penumpang di sembarang tempat sebelum sampai tujuan akhir. Penumpang lalu diminta berpindah ke angkutan lain.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono, Senin (31/1), menyebutkan, sebanyak 75,6 persen angkutan umum yang ada tidak menjalani uji kir sehingga banyak yang tidak laik jalan.
Dia mengatakan, perpindahan penumpang angkutan umum tidak semuanya beralih ke sepeda motor. Mereka ada yang pindah naik bus transjakarta.
Untuk mengatasi tingginya kenaikan sepeda motor di Jakarta, dinas perhubungan mengintensifkan layanan bus transjakarta. Koridor XI akan dibangun dan dioperasikan tahun 2011 dan koridor XII pada tahun 2012.
Kecepatan dan daya tampung bus transjakarta juga ditambah dengan menambah jumlah bus dan sterilisasi jalur. Lapangan dan gedung parkir juga disedia- kan untuk memudahkan pengguna kendaraan pribadi pindah ke angkutan umum.
Selain memperbaiki layanan bus transjakarta, restrukturisasi trayek angkutan umum berlangsung secara bertahap. Restrukturisasi trayek itu terkait kehadiran jalur bus transjakarta.
Keropos
Pengamatan di lapangan menunjukkan, mulai dari Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, hingga perbatasan Kota Tangerang, banyak angkutan umum tidak nyaman dan aman bagi penumpang.
Sebagian besar badan mobil keropos dan knalpot mengeluarkan asap hitam. Berdasarkan data Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat, jenis angkutan umum yang beroperasi di Jakbar adalah mikrolet (9 trayek), APK/KWK (14 trayek), metromini (5 trayek), Kopaja (5 trayek), bus Perum PPD (10 trayek), Mayasari Bakti (13 trayek), Bianglala (2 trayek), dan Steady Safe (8 trayek).
Kondisi salah satu Kopaja 88 jurusan Kalideres-Slipi, besi bagian luar bodi di beberapa tempat mengelupas, berkarat, dan berlubang. Di bagian dalam, lembaran besi pelapis bodi juga terlepas di setiap ujungnya. Beberapa bagian lantai bus berkarat.
Sekrup di beberapa tempat duduk lepas sehingga ketika bus berguncang kursi itu bergeser. Kain tempat duduk pun sobek.
Sebagian Kopaja dan metromini yang beroperasi di Jakarta Utara kondisinya kumuh. Tempat duduk bergeser sehingga penumpang tidak nyaman. Asap hitam pekat acap kali menyembur dari knalpot angkutan umum itu. Ternyata dalam beberapa kali uji emisi gas buang dan uji kelaikan kendaraan, banyak angkutan umum menghindari uji tersebut.
Tindak kriminal pun sering terjadi, seperti di Kopaja jurusan Tanah Abang-Kampung Melayu pada dua pekan lalu. Di perempatan Jatibaru, Jakarta Pusat, tiga pemuda naik saat seorang mahasiswa masuk ke Kopaja.
Salah seorang pemuda yang bersenjata pisau lalu menyuruh mahasiswa itu menyerahkan tas ranselnya. Si pemuda menyerahkan ranselnya karena takut kepada kawanan penjahat itu.
Sumber : kompas