SURABAYA – Konsumen Surabaya masih pesimistis terhadap kondisi perekonomian saat ini. Itu ditunjukkan lewat survei IKE (Indeks Kondisi Ekonomi) yang dilakukan Bank Indonesia (BI) Surabaya. Hasil survei menunjukkan, kalau IKE Oktober tercatat sebesar 88,47, atau hanya naik 8,34 poin dibanding posisi September yang sebesar 80,13.
“Responden memang masih pesimistis terhadap kondisi perekonomian saat ini, itu tercermin dari nilai IKE yang berada di bawah 100,” ujar Deputi Pemimpin BI Surabaya Bidang Ekonomi Moneter Wibisono.
Sekadar diketahui, dalam Survei Konsumen BI, indeks yang menunjukkan angka di bawah 100 menunjukkan pesimisme konsumen. Sedangkan indeks di atas angka 100 menunjukkan optimisme konsumen.
Survei Konsumen sendiri dilakukan setiap bulan terhadap 500 responden rumah tangga golongan ekonomi menengah ke atas. Ini dilakukan untuk mengetahui persepsi atau keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian saat ini (dibandingkan dengan 6 bulan sebelumnya), dan ekspektasi mereka terhadap ekonomi masa mendatang (6 bulan yang akan datang). Survei ini juga mencari data atau informasi mengenai persepsi atau ekspektasi masyarakat, antara lain mengenai perkembangan harga, dan rencana konsumsi.
Soni-sapaan akrab Wibisono menjelaskan, nilai IKE tersebut diperoleh dari persepsi masyarakat terhadap kondisi ekonomi saat ini dalam tiga aspek. Yaitu, Indeks Kondisi Penghasilan, Indeks Ketepatan Waktu untuk Membeli Barang Tahan Lama, dan Indeks Kondisi Ketersediaan Lapangan Pekerjaan.
Tingkat pesimisme paling parah ditunjukkan dalam hal ketersediaan lapangan pekerjaan. Di mana indeks hanya sebesar 65,8, atau hanya naik 9,8 dari posisi September sebesar 56.
Konsumen juga tampak masih ragu dalam hal membeli barang-barang tahan lama. indeksnya hanya sebesar 71,6, atau naik tipis 5,2 dibanding posisi September sebesar 66,4.
Meski pesimistis, tapi tingkat kepercayaan konsumen Surabaya masih tinggi. Ini terlihat dari hasil survei konsumen bulan Oktober 2009. Hasil survei menunjukkan, kalau Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober 2009 tercatat 103,87. Ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 97,57. “Nilai IKK pada Oktober 2009 itu merupakan nilai tertinggi dalam tiga tahun terakhir,” ujarnya.
Secara rata-rata, responden juga menyatakan bahwa penghasilan mereka saat ini lebih baik dibandingkan September. Itu tercermin dari Indeks Kondisi Penghasilan yang tercatat meningkat dari 118 menjadi 128.
Sementara itu, dalam beberapa bulan terakhir, responden memiliki pandangan yang optimistis terhadap prospek perekonomian yang akan datang. Tingkat optimisme dicerminkan oleh nilai Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tercatat di atas 100. (jawapos)