Ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Jawa Timur, Drs Muhammad Said Sutomo mengaku heran dengan jumlah korban meninggal di pihak KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) sebanyak 412 orang. Lebih heran lagi tidak ada suara pemerintah.
“Ini aneh! Selama ini tidak pernah terjadi Pemilu dengan korban meninggal dari petugas KPPS sampai 412 orang. Sudah begitu, belum mendengar suara pemerintah, presiden atau pun setingkat menteri. Selain santunan yang disampaikan. Jangan dianggap remeh, ini harus diusut tuntas,” jelas Muhammad Said Sutomo kepada duta.co, Sabtu (04/5/2019).
Menurutnya, Pemilu 2019 merupakan pemilu paling buruk sepanjang sejarah reformasi. Ironisnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) justru ikut berperan merusak jalannya pemilu. Ibarat produk makanan, komponen bahannya sudah kemasukan barang haram. Akibatnya, semua menjadi haram.
“Kami sebagai ‘konsumen’ dari produk jasa pemilu yang diselenggarakan KPU, merasa dirugikan. Makanya, sejak awal debat presiden ketika ada dugaan KPU melakukan pelanggaran UUD 1945, kami ajukan gugatan di PN Surabaya. Insya-Allah akhir bulan Mei 2019 diputus majelis hakim,” tegasnya.
Masih menurut mantan wartawan di Jawa Timur ini, akibat lain, kecurangan masif akhirnya tidak terhindarkan. Dan jika dibiarkan akan menjadi pembenaran bagi Pemilu selanjutnya. Mereka akan melakukan hal yang sama dengan modus baru yang lebih canggih.
“Makanya, hari ini, harus dihentikan sekuat tenaga. Ini kalau kita masih ingin menyaksikan demokrasi di republik ini berkualitas,” tegasnya.
Sumber : Duta