Sosialisasi program konversi kompor induksi yang digelar PT PLN (Persero) UID Jawa-Timur dengan menggandeng YLPK Jawa-Timur digelar di Pondok Tempo Doeloe di RM Ria Galeria Jl Bangka, Surabaya, Rabu (27/6/2022).
M Said Sutomo , Ketua YLPK Jawa-Timur menyatakan, adanya sosialisasi ini paling tidak masyarakat sudah punya pilihan, tidak hanya pada bahan bakar dari energi gas dan energi minyak, sekarang listrik bisa digunakan untuk energi masak -memasak.
“Namun demikian, sekarang tantanganya bagaimana mengubah perilaku masyarakat yang selama ini, sudah bertahun tahun dengan budaya menggunakan gas LPG, atau menggunakan selain listrik, bisa berubah. Dengan pertimbangan ekonomis dan keamanan seperti yang disosialisasikan ini,” ucapnya.
Adanya sosialisasi program konversi kompor induksi ini, kata Said Sutomo, pihaknya menyambut positif karena ada jaminan keamanan dan kenyamanan, serta nilai tambahnya lebih ekonomis.
Kalau menurut hasil presentasi dibandingkan LPG 3 kg dengan penggunaan listrik lebih ekonomis. “Jangan dibandingkan pengguna listrik yang non -subsidi nggak nyucuk (sebanding),” ucapnya.
Sementara itu, Fintje Lumembang, Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PT PLN (Persero) UID Jawa-Timur didampingi Hamzah, Senior Manager Komunikasi dan Umum mengatakan , terbukti konversi kompor induksi lebih hemat dan aman.
‘Dalam dua tahun terakhir, pengguna kompor induksi di Indonesia meningkat signifikan karena kelebihan kompor induksi yang lebih hemat dibandingkan menggunakan kompor LPG. Penggunaan kompor induksi juga lebih aman, karena memasak tanpa menggunakan api,” ujarnya.
Pemerintah tengah menyiapkan program #Indonesia GantiKompor dengan memberikan sejumlah insentif untuk program konversi kompor induksi mulai tahun 2022.
Program pemerintah 2022-2025, menjadikan pilot project kompor induksi untuk 2.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kota Solo dan kabupatan Bali Selatan.
“Masyarakat sudah merasakan kelebihannya, sebanyak 2000 masyarakat telah merasakan manfaat dan kelebihan kompor induksi melalui program konversi kompor induksi di Solo dan Bali sejak tahun 2022. Sedangkan Program konversi kompor induksi tahun 2023 untuk 300.000 KPM di seluruh Indonesia,” kata Fintje Lumembang.
Dan selanjutnya program konversi kompor induksi tahun 2023 untuk 5 juta KPM di seluruh Indonesia. Sedangkan tahun 2024 untuk 5 juta KPM di seluruh Indonesia dan tahun 2025 untuk 5 juta KPM di seluruh Indonesia.
Perubahan subsidi non targeted menjadi targeted dapat menghemat APBN hingga Rp 87 triliun. Program konversi ke kompor induksi hanya menyasar 20 % pengguna Elpiji 3 kg yang berjumlah 15,3 juta dari 69 juta dan menghemat APBN sebesar Rp 17 miliar per tahun.
Namun apabila program konversi ke kompor induksi semakin diperbesar, tentunya akan menghemat APBN yang semakin besar pula. Target penerima program adalah rumah tangga golongan tarif rumah tangga daya 450 VA dan 900 VA subsidi, usaha mikro golongan tarif bisnis dan industri daya 450 VA – 5.500 VA subsidi, dan pengguna kompor LPG 3 kg daya 450 VA dan 900 VA berdasarkan pendekatan kewilayahan.
Sumber : Mediasurabayarek